5 Penyakit Musim Pancaroba dan Cara Mencegahnya
Musim pancaroba bisa memicu berbagai penyakit seperti ISPA, diare, DBD, dan infeksi kulit. Beberapa gejala dan penyebab penyakit musim pancaroba yang perlu diwaspadai.

Bulan telah berganti diikuti peralihan musim. Jika kamu merasa cuaca akhir-akhir ini sering tberubah-ubah—mendung di pagi hari, panas terik siang hari, lalu hujan di sore hari—itu tanda khas pancaroba.
Perubahan cuaca ekstrem ini juga menyebabkan perubahan suhu drastis, udara terasa lebih kering, lebih dingin, dan lembap. Kondisi ini umumnya menjadi kondisi ideal bagi bakteri, virus, dan jamur berkembang biak dengan cepat.
Daftar Penyakit Musim Pancaroba
Jika kondisi tubuh kamu tidak bugar, risiko terpapar penyakit akan lebih mudah. Pasalnya penyakit musim pancaroba tidak hanya menyerang orang dewasa tetapi juga bayi dan anak-anak.
Berikut daftar penyakit musim pancaroba yang perlu kamu waspadai dan tips pencegahan di perubahan cuaca yang tidak menentu ini.
1. Influenza (Flu)

Influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan umum terjadi saat musim pancaroba. Memiliki gejala seperti demam, pilek, sakit tenggorokan, batuk, dan nyeri otot, influenza pada anak usia di bawah tahun tidak boleh dianggap remeh.
Meski bisa sembuh dengan sendirinya, jika virus ini menyerang anak-anak, terutama anak usia di bawah 5 tahun kamu disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.

2. Diare

Perubahan suhu, kelembapan udara, dan kebersihan makanan yang tidak terjaga bisa meningkatkan risiko infeksi saluran pencernaan berupa diare. Diare merupakan kondisi di mana kamu mengalami buang air besar (BAB) dengan frekuensi lebih sering, disertai feses yang encer atau cair.
Bisa berlangsung selama beberapa hari hingga menyebabkan dehidrasi, diare harus segera ditangani. Apabila kamu mengalami diare dan kondisinya tidak membaik dalam 2–3 hari, segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan.
3. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan atas seperti hidung, tenggorokan, dan laring, serta bisa menjalar ke saluran bawah seperti bronkus dan paru-paru.
ISPA Paling rentan menyerang anak-anak, terutama balita, karena daya tahan tubuh mereka belum optimal untuk melawan infeksi dengan baik. Disebabkan oleh virus atau bakteri, penyakit ini ditularkan melalui percikan air liur saat seseorang bersin tanpa menutup hidung dan mulut, atau lingkungan yang padat.
Gejala ISPA dapat dikenali seperti batuk kering atau berdahak, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, demam, nyeri kepala, napas berbunyi atau sesak.
4. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Saat musim pancaroba, kasus demam berdarah dengue biasanya akan meningkat. Hal ini disebabkan karena kondisi lingkungan lembap dan curah hujan yang tidak menentu mendukung perkembangan jentik nyamuk.
Pada tahap awal, demam berdarah sulit dibedakan dengan flu biasa. Namun, kamu bisa memantau penyakit ini dari gejala yang muncul seperti demam mendadak hingga 38 derajat Celsius lebih tidak disertai dengan gejala bersin atau batuk, nyeri pada otot, tulang, atau bagian sendi, muncul rasa sakit di kepala yang parah, badan terasa lemah dan lesu yang berujung menurunnya nafsu makan.

5. Penyakit Kulit

Tidak hanya memengaruhi sistem pernapasan atau daya tahan tubuh, perubahan cuaca ekstrem pada musim pancaroba juga berdampak pada kesehatan kulit.Cuaca yang tidak menentu—udara terasa lebih lembap, suhu berubah drastis, dan keringat berlebih memicu munculnya berbagai penyakit kulit.
Penyakit kulit seperti biang keringat, jamur kulit, eksim, sampai alergi kulit umumnya terjadi si musim pancaroba. Saat di kondisi seperti ini, kamu disarankan untuk menghindari pakaian yang terlalu ketat.

Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Saat Pancaroba?
Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mencegah munculnya atau terserangnya penyakit saat musim pancaroba.
Tips Umum Mencegah Penyakit di Musim Pancaroba
- Konsumsi makanan bergizi dan bersih.
- Istirahat cukup.
- Konsumsi cukup air putih, terutama air hangat.
- Rajin mencuci tangan terutama setelah dari toilet.
- Gunakan masker saat berada di luar rumah.
- Konsumsi oralit apabila kamu terkena diare.
- Konsumsi obat penurun panas untuk menurunkan demam.
- Kompres hangat tubuh yang demam.
- Jika muncul gejala DBD yang diikuti bintik merah, segera mencari bantuan medis agar bisa cepat ditangani.
- Jaga kebersihan tubuh, gunakan pakaian berbahan katun.
- Keringkan tubuh setelah mandi atau kehujanan
- Gunakan pelembap.
- Jangan berbagi barang pribadi dengan orang lain.
- Jika gejala penyakit kulit seperti gatal, merah, atau ruam tidak membaik dalam 3–5 hari, atau bahkan semakin parah, segera periksakan diri ke dokter. Penanganan yang cepat bisa mencegah infeksi menyebar dan mempercepat pemulihan.
Penyakit pancaroba umumnya tidak berbahaya, namun kamu disarankan untuk tetap melakukan tindakan pencegahan dan menerapkan hidup sehat serta bersih. Dengan menjaga pola hidup sehat, meningkatkan daya tahan tubuh, cukup tidur, serta menjaga kebersihan lingkungan, kita dapat mengurangi risiko terkena penyakit saat pergantian musim.
Jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala yang mencurigakan. Tetap jaga kesehatan agar tetap aktif dan produktif meski cuaca tidak menentu.