Jenis Pupuk Tanaman Organik dan Kimia Beserta Manfaatnya
Buat tanaman menjadi lebih subur dengan mengenali dan memilih jenis pupuk tanaman yang pas untuk tanaman kamu di rumah
Pupuk merupakan bahan yang ditambahkan ke tanah atau tanaman yang berfungsi untuk mendukung pertumbuhan dan kesuburan tanaman. Pupuk menambah unsur hara esensial seperti nitrogen, fosfor, dan kalium ke dalam tanah, yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan optimal.
Jenis pupuk tanaman terbagi menjadi dua, yaitu pupuk organik dan pupuk kimia. Keduanya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing untuk tanaman. Jika kamu ingin mulai berkerbun dan menggunakan pupuk, pastikan kamu mengetahui jenis pupuk tanaman sehingga kamu bisa menentukan mana yang cocok untuk tanaman milik kamu.
Pupuk Organik
Jenis pupuk tanaman yang pertama adalah pupuk organik. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan alami yang tidak hanya menyediakan unsur hara yang penting bagi tanaman, tetapi juga membantu meningkatkan struktur tanah, memperbaiki drainase, serta mendukung aktivitas mikroorganisme yang bermanfaat.
Karena terbuat dari bahan-bahan alami, pupuk organik aman untuk lingkungan dan mampu meningkatkan kualitas tanah dalam jangka panjang. Lalu apa saja jenis-jenis pupuk organik? JakartaNotebook akan menguraikan beberapa jenis pupuk organik.
1. Pupuk Kandang
Pupuk kandang adalah jenis pupuk tanaman yang berasal dari kotoran hewan seperti kambing, sapi, ayam, atau kuda. Pupuk kandang kaya akan nutrisi esensial, seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K), yang diperlukan tanaman untuk tumbuh dengan baik. Tanaman yang biasanya menggunakan pupuk kandang adalah tanaman buah-buahan atau biji-bijian.
2. Pupuk Hijau
Pupuk hijau merupakan pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman atau tumbuhan hijau hasil panen, biasanya berasal dari tanaman legum seperti kacang-kacangan atau tanaman penutup tanah. Pupuk hijau memiliki kemampuan untuk membantu meningkatkan kualitas tanah karena kandungan nitrogen dan nutrisinya yang tinggi.
3. Pupuk Kompos
Pupuk kompos adalah jenis pupuk organik yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan organik, seperti sisa tanaman, daun, rumput, dan limbah dapur. Proses penguraian ini dilakukan oleh mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan cacing yang memecah bahan organik menjadi zat-zat yang lebih sederhana.
Pupuk kompos berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kemampuan tanah menahan air, serta menyediakan unsur hara esensial seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman.
4. Pupuk Serasah
Pupuk serasah adalah jenis pupuk organik yang dibuat dari limbah organik nabati yang memanfaatkan perubahan warna dan bentuk dari jerami, sabut kelapa, dan rumput. Proses ptersebut terjadi dengan bantuan mikroorganisme tanah yang menguraikan bahan serasah menjadi nutrisi yang dapat diserap oleh tanaman.
5. Humus
Jenis pupuk tanaman organik yang terakhir adalah humus. Pupuk jenis satu ini terbentuk dari dekomposisi dan pelapukan daun-daunan serta ranting yang membusuk secara alami. Humus membantu mempertahankan kelembaban tanah, memperbaiki struktur tanah, dan menyediakan unsur hara yang stabil untuk jangka panjang.
Pupuk Kimia
Pupuk kimia adalah jenis pupuk buatan yang dibuat melalui proses industri. Salah satu kelebihan pupuk kimia adalah mampu memberikan nutrisi yang cepat pada tanaman dan sering digunakan untuk meningkatkan produktivitas pertanian secara instan. Ada banyak jenis pupuk kimia yang beredar di pasaran, penasaran apa saja? Yuk, simak beberapa jenis pupuk kimia di bawah ini!
1. ZA (Zwavelzure Amonium)
Pupuk ZA mengandung unsur nitrogen (N) dan sulfur (S). Kandungan nitrogen dalam pupuk ZA umumnya sebesar 21%, sedangkan sulfur sekitar 24%. Mampu menambah unsur hara pada tanaman, memperbaiki kualitas tanaman, serta menambah nilai gizi pada hasil panen.
2. Urea
Pupuk urea menjadi salah satu pupuk kimia yang paling diminati oleh para petani. Mengandung nitrogen yang tinggi yaitu sekitar 46% yang mampu membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi lebih cepat. Kandungan nitrogen yang tinggi juga memudahkan tanaman melakukan proses fotosintesis sehingga menghasilkan banyak klorofil.
3. SP-36 (Super Phosphate)
Pupuk SP-36 (Super Phosphate) adalah pupuk fosfat tunggal yang mengandung 36% fosfor (P2O5) dalam bentuk larut air, yang sangat berguna untuk pertumbuhan akar dan pembentukan bunga serta buah pada tanaman. Fosfor dalam pupuk ini membantu mempercepat proses fotosintesis dan transfer energi dalam tanaman, sehingga mendukung perkembangan yang lebih optimal, terutama pada fase generatif.
SP-36 sering digunakan pada berbagai jenis tanaman, seperti padi, jagung, kedelai, dan tanaman hortikultura, serta sangat cocok untuk tanah yang kekurangan fosfor.
4. KCl (Kalium Klorida)
Jenis pupuk yang satu ini mengandung kalium mencapai 60% dengan bentuk butiran merah yang mudah larut di dalam air sehingga cepat diserap tanaman. KCI memiliki unsur klorida yang bersifat racun untuk beberapa tanaman seperti wortel dan kentang.
5. ZK (Zwavelzure Kali)
Jenis pupuk tanaman yang terakhir adalah ZK (Zwavelzure Kali). Jika jenis pupuk yang sebelumnya berbahaya untuk tanaman wortel dan kentang, pupuk yang satu ini justru cocok untuk kedua tanaman tersebut. Dikenal juga sebagai pupuk kalium sulfat (K2SO4), yang meruapakan pupuk kimia dengan unsur kalium (K) sekitar 50% dan sulfur (S) sekitar 17%. Bersifat higroskopis sehingga dapat disimpan lama meski kelembapan udara tinggi.
Setiap jenis pupuk tanaman memiliki karakteristik dan keunggulan masing-masing yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan tanaman serta kondisi tanah. Dengan mengetahui dan memahami tentang jenis pupuk, kamu menjadi bisa membuat keputusan tentang pupuk mana yang mampu menunjang pertumbuhan tanaman yang kamu miliki.
Dukung aktivitas berkebun dengan menggunakan peralatan berkebun seperti pot tanaman, gunting tanaman, hingga penyiram tanaman otomatis.